Siklus Akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Stettler (1987) menggambarkan elemen umum yang dipakai dalam setiap pengolahan data (tanpa komputerisasi penuh), kegiatan yang dilalui siklus ini kita jelaskan sebagai berikut :
1. Transaksi / Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan/ lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang tidak mempengaruhi posisi harta/utang /modal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang dicatat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang mengubah posisi harta, kewajiban modal, pendapatan dan biaya.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang mendukung laporan keuangan dapa digolongkan dalam berbagai jenis bukti dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Corroborative evidence
Corroborative evidence adalah seluruh dokumen yang sah termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil Tanya jawab, laporan pengamatan, dan hasil inspeksi
b. Underlying Accounting Data
Underlying Accounting Data adalah seluruh catatan dalam bentuk bku-buku, jurnal, neraca lajur, laporan keuangan, dan lain-lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan.
2. Buku Harian Jurnal
Dalam system akuntansi Amerika, pencatatan transaksi dilakukan ke buku yang disebut jurnal dan buku jurnal ini sekaligus telah dilakukan penggolongan, mana yang dikelompokkan sebagai yang mempengaruhi perkiraan debet dan mana yang akan perkiraan sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal digabungkanl dalam suatu buku yang disebut jurnal. Dalam menggunkan ini perusahaan dapat menempuh 2 cara berikut:
a. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal yang disebut general jurnal, dalam sisitem ini semua transaksi dimasukkan ke satu buku kurnal ini saja.
b. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal, yaitu :
1) Jurnal khusus
2) Jurnal umum (serba-serbi)
Jurnal khusu berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi sejenis yang banyak ditemukan dalam perusahaan. Transaksi sejenis yang mempengaruhi perkiraan yang sama dikelompokkan dalam satu jurnal yang disebut jurnal khusus.
4. Neraca Lajur (Worksheet)
Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan tadi dipakai neraca lajur. Neraca lajur mempunyai beberapa lajur yang masing-masing dapat dipakai, yaitu ada 8 lajur, 10 lajur, atau 12 lajur yang masing-masing berisi 2 lajur:
a. Neraca Percobaan (Trial Balance)
Yakni neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku besar.
b. Neraca Saldo, yaitu neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang dimasukkan hanya saldo akhirnya saja
c. Jurnal Penyesuaian (Adjument) , di sini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan /meng-uptodate-kan posisi masing-masing perkiraan sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.
d. Lajur Laba Rugi
Semua perkiraan yang mempengaruhi perhitungan laba Rugi perusahaan ditempatkan di lajur ini
e. Lajur Laba ditahan
Semua perkiraan dan angka yang mempengaruhi Laba ditahan dibuat lajur ini. Laba ditahan ini dapat dipindah langsung ke Neraca.
f. Lajur Neraca
Semua perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini.
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun lapran keuangan yang utama ada tiga, yakni:
a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu
b. Perhitungan Rugi Laba yang menggambarkan jumlahhasil, biaya dan laba/rugi perusahaan pada periode tertentu
c. Laporan arus kas. Di sini dimuat sumber dan penggunaan kas perusahaan selama satu periode
Ikhtisar Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar dibagi dalam kelompok –kelompok berikut:
a. Kegiatan Operasi, yaitu kas yang berasal dari transaksi operasional yang mempengaruhi laba rugi, aktiva, dan utang laincar
b. Kegiatan Investasi, yaitu kas yang berasal dari kegiatan investasi seperti penambahan aktiva tetap atau penjualannya
c. Kegiatan Keuangan, yaitu kas yang berasal dari penerimaan dana dari utang, modal jangka panjang, pembayaran deviden, dan sebagainya.
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain seperti :
a. Daftar Laba ditahan (Retained Earning Statement)
b. Dafar Perubahan Modal (Capital Statement)
c. Daftar Perhitungan Harga Pokok (Cost of Good Manufactured Statement) dan lain-lain.
1. Transaksi / Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan/ lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang tidak mempengaruhi posisi harta/utang /modal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang dicatat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang mengubah posisi harta, kewajiban modal, pendapatan dan biaya.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang mendukung laporan keuangan dapa digolongkan dalam berbagai jenis bukti dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Corroborative evidence
Corroborative evidence adalah seluruh dokumen yang sah termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil Tanya jawab, laporan pengamatan, dan hasil inspeksi
b. Underlying Accounting Data
Underlying Accounting Data adalah seluruh catatan dalam bentuk bku-buku, jurnal, neraca lajur, laporan keuangan, dan lain-lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan.
2. Buku Harian Jurnal
Dalam system akuntansi Amerika, pencatatan transaksi dilakukan ke buku yang disebut jurnal dan buku jurnal ini sekaligus telah dilakukan penggolongan, mana yang dikelompokkan sebagai yang mempengaruhi perkiraan debet dan mana yang akan perkiraan sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal digabungkanl dalam suatu buku yang disebut jurnal. Dalam menggunkan ini perusahaan dapat menempuh 2 cara berikut:
a. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal yang disebut general jurnal, dalam sisitem ini semua transaksi dimasukkan ke satu buku kurnal ini saja.
b. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal, yaitu :
1) Jurnal khusus
2) Jurnal umum (serba-serbi)
Jurnal khusu berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi sejenis yang banyak ditemukan dalam perusahaan. Transaksi sejenis yang mempengaruhi perkiraan yang sama dikelompokkan dalam satu jurnal yang disebut jurnal khusus.
4. Neraca Lajur (Worksheet)
Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan tadi dipakai neraca lajur. Neraca lajur mempunyai beberapa lajur yang masing-masing dapat dipakai, yaitu ada 8 lajur, 10 lajur, atau 12 lajur yang masing-masing berisi 2 lajur:
a. Neraca Percobaan (Trial Balance)
Yakni neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku besar.
b. Neraca Saldo, yaitu neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang dimasukkan hanya saldo akhirnya saja
c. Jurnal Penyesuaian (Adjument) , di sini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan /meng-uptodate-kan posisi masing-masing perkiraan sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.
d. Lajur Laba Rugi
Semua perkiraan yang mempengaruhi perhitungan laba Rugi perusahaan ditempatkan di lajur ini
e. Lajur Laba ditahan
Semua perkiraan dan angka yang mempengaruhi Laba ditahan dibuat lajur ini. Laba ditahan ini dapat dipindah langsung ke Neraca.
f. Lajur Neraca
Semua perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini.
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun lapran keuangan yang utama ada tiga, yakni:
a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu
b. Perhitungan Rugi Laba yang menggambarkan jumlahhasil, biaya dan laba/rugi perusahaan pada periode tertentu
c. Laporan arus kas. Di sini dimuat sumber dan penggunaan kas perusahaan selama satu periode
Ikhtisar Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar dibagi dalam kelompok –kelompok berikut:
a. Kegiatan Operasi, yaitu kas yang berasal dari transaksi operasional yang mempengaruhi laba rugi, aktiva, dan utang laincar
b. Kegiatan Investasi, yaitu kas yang berasal dari kegiatan investasi seperti penambahan aktiva tetap atau penjualannya
c. Kegiatan Keuangan, yaitu kas yang berasal dari penerimaan dana dari utang, modal jangka panjang, pembayaran deviden, dan sebagainya.
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain seperti :
a. Daftar Laba ditahan (Retained Earning Statement)
b. Dafar Perubahan Modal (Capital Statement)
c. Daftar Perhitungan Harga Pokok (Cost of Good Manufactured Statement) dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hadibroto, S.; Dachnial Lubis [dan] Sudardjat Sukadam,1991. Dasar-dasar akuntansi, Cetakan Kedelapan. Jakarta : LP3ES.
Horngren, Charles T.[et.al],1997. Akuntansi di Indonesia, Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.
Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
e-
0 komentar
Posting Komentar